Kelainan pada Struktur dan Fungsi Darah, Jantung, Pembuluh Darah
Kelainan pada Struktur dan Fungsi Darah, Jantung, Pembuluh Darah
Menyebabkan Gangguan Sirkulasi Manusia dan Pemanfaatan Teknologi dalam Mengatasi Gangguan Sistem Sirkulasi
Disusun Oleh
TRI UTAMI
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme.Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah. gangguan dan kelainan yang terjadipada pembuluh darah dapat disebabkan oleh banyak hal. Mengingat sistem peredaran merupakan dari berbagai sistem di dalam tubuh, mencakup sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem eksresi, sistem pertahanan, dan sistem endokrin. Jika terjadi gangguan pada sistem peredaran darah, maka sistem yang lain juga akan mengalami gangguan. Puncaknya ialah gangguan serius pada tubuh manusia itu sendiri. Kelainan yang terjadi pada sistem pembuluh darah mencakup kelaiann pada sel, organ atau kelainan metabolisme tubuh.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit. Di karya tulis ini dijelaskan teknologi-teknologi yang dapat menolong pasien di dalam kelainan sistem peredaran darah.
b. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah macam macam gangguan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia?
2. Bagaimanakah peranan teknologi teknologi dalam mengatasi ataupun pengobatan pada penyakit sistem peredaran darah manusia manusia?
c. Tujuan
Mengetahui macam macam gangguan/penyakit pada sistem gerak manusia.
Mengetahui peranan teknologi teknologi dalam mengatasi ataupun pengobatan pada penyakit sistem gerak manusia.
d. Manfaat
Secara Teoretis
Secara teoritis karya tulis ini berguna bagi para pembaca sebagai bahan acuan dan kajian ilmu pengetahuan mencakup macam penyakit pada sistem gerak manusia.
Secara Praktis
Secara praktis diharapkan berguna diharapkan mampu menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas.
BAB 2
PEMBAHASAN
Macam macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia
1. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3 juta/mm3 darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat.
Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit (siclema).
2. Thalasemia
Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksikan globin (protein pembentuk hemoglobin). Jika penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak. Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida beta (β) dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk. Thalasemia merupakan penyakit menurun, penderita thalasemia umumnya memiliki jumlah hemoglobin yang kurang bahkan hampir tidak ada sama sekali. Oleh karenanya, penderita thalasemia melakukan transfusi darah secara rutin. Gejala penyakitnya bervariasi, dapat berupa anemia, pembesaran limpa dan hati atau pembentukan tulang muka yang abnormal.Limpa berfungsi membersihkan sel darah yang rusak. Pembesaran limpa penderita thalasemia terjadi karena sel darah merah yang rusak sangat berlebihan sehingga kerja limpa sangat berat. Selain itu, tugas limpa juga lebih diperberat untuk memproduksi sel merah lebih banyak. Sedangkan tulang muka merupakan tulang pipih. Tulang pipih berfungsi memproduksi sel darah, akibat thalasemia tulang pipih akan berusaha memproduksi sel darah merah sebanyak-banyaknya hingga terjadi pembesaran tulang pipih. Pada muka hal ini dapat dilihat dengan jelas karena adanya penonjolan dahi, menjauhnya jarak antara kedua mata dan menonjolnya tulang pipi.
Thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan:
Thalasemia Mayor
Penderita penyakit ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa transfusi darah. Ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang, berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol, penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Gejala lain yang tampak adalah lemah, pucat, berat badan kurang, perut membuncit, dan pertumbuhan fisik tidak sesuai umur.
Thalasemia Intermedia
Thalasemia Intermedia gejalanya lebih ringan. Namun gejala seperti thalasemia mayor baru tampak pada masa dewasa.
Thalasemia Minor
Thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai dengan anemia ringan.
3. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan leukosit yang abnormal pada jaringan yang memproduksi sel darah putih. Penyebabnya antara lain terpapar sinar radioaktif, virus, zat kimia beracun dan kerentanan bawaan pada keluarga tertentu. Gejalanya dapat berupa anemia, berkurangnya trombosit sehingga penderita menjadi pucat, lesu, kulit mudah memar bila terbentur, pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam dan berkeringat di malam hari.
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaringan limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda.Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan) sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni kekurangan leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
4. Polisetemia
Polisetemia merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaringan jika terjadi pada jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
5. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh defisiensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
6. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu disebut trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan banyaknya jumlah trombosit disebut trombositosis.
7. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini, maka vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir atau karena sering berdiri, kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena varises karena terlindungi oleh otot tulang. Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai.
Bila varises terjadi di daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.
8. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole dan diastole di atas normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg. Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transpor garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena faktor keturunan.
Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras sehingga otot-ototnya menebal, beban terhadap arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Bila arteri yang menuju otak pecah dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung.
9. Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
10. Gangguan Jantung
Gangguan jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena adanya gangguan pada peredaran darah koroner (peredaran darah pada otot jantung), akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah rasa nyeri di daerah dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila diistirahatkan. Penyebab lainnya dalah pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol yang menghalangi aliran darah.
11. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantung sehingga terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki (oedema) dan pembengkakan pada paru-paru dan jantung akibat tertimbunnya darah pada organ-organ tubuh tersebut.
12. Hipertrofi Kardiomiopati
Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel. Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan.
13. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur.
14. Embolisme koroner
Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
15. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut Nodus Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas serambikanan jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah sehingga tidak mampu memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat diatasidengan cangkok alat.
16. Aterosklerosis
Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.
17. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental. Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912 sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke tangan kiri dan rahang. Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas. Gejala-gejala serangan jantung:
Kelelahan atau kepenatan
Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.[4]
Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Pusing dan pingsan
Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.
18. Tumor Jantung
Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak). Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:
Tumor Primer
Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.
Tumor Sekunder
Tumor sekunder berasal dari bagian tubuh lain (biasanya paru-paru, payudara, dan kulit) yang menyebar ke jantung.
Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma. Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur.75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).
Gejala miksoma antara lain Penurunan berat badan Demam Pilek Nyeri pada jari-jari tangan dan kaki karena cuaca dingin Jumlah trombosit darah rendah.\
19. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.
Jenis-jenis Stroke:
Stroke Sumbatan (Stroke Iskemik)
Stroke sumbatan terjadi saat pembuluh darah ke otak tersumbat. Stroke sumbatan terbagi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan sumbatan akibat emboli. Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklerosis). Emboli adalah gumpalan darah yang berasal dari organ lain (misalnya gumpalan darah dari jantung).
Stroke Perdarahan
Stroke perdarahan dibagi menjadi dua, yaitu:
Stroke Perdarahan Intraserebal
Stroke Perdarahan Intraserebal (pada jaringan otak) terbagi menjadi dua, yaitu perdarahan intraserebal primer yang disebabkan oleh hipertensi dan perdarahan intraserebal sekunder yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah, penyakit hati, dan leukimia.
Stroke Perdarahan Subarachnoid (di bawah jaringan pembungkus otak).
Faktor Risiko Stroke
1. Faktor Risiko Stroke yang Tidak Dapat Diubah
Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Orang dengan riwayat keluarga stroke mudah terkena penyakit stroke.
2. Faktor Risiko Stroke yang Dapat Diubah
Faktor risiko stroke yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes, obesitas
Teknologi untuk mengatasi atau mengobati penyakit pada sisitem peredaran darah manusia
1. Angioplasti
Angioplasti dapat dilakukan untuk mengobati:
- Nyeri dada yang terus-menerus (angina)
- Penyumbatan salah satu arteri koroner atau lebih
- Sisa penyumbatan di arteri koroner setelah serangan jantung
Angioplasti adalah prosedur medis, di mana balon digunakan untuk membuka pembuluh darah jantung (arteri koroner) yang menyempit atau tersumbat. Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak).
Zat lemak dan kolesterol dapat menumpuk di lapisan dalam arteri, membentuk endapan yang disebut plak. Begitu plak menumpuk, arteri akan menyempit atau tersumbat (aterosklerosis). Pasokan darah yang berharga ke jantung akan terancam.
Jika penyumbatan tidak parah, kateter balon mungkin dapat digunakan untuk membuka arteri jantung sebagai alternatif bedah jantung terbuka. Kateter merupakan tabung kecil, berongga, fleksibel yang mempunyai balon di dekat ujungnya.
2. Ekokardiograf
ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ketubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan kedada pasien menggunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik gelombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan.
Gambaran yang dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah, dan tumor di jantung.
Ekokardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada gangguan jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri.
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Elektrokardiogram tidak menilai kontraliktifitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas. Elektrokardiogram (EKG) istirahat adalah pencatatan aktivitas elektrik otot jantung, dan dapat mendeteksi otot jantung yang memerlukan oksigen. EKG istirahat berguna untuk menunjukkan perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh serangan jantung.
4. Alat Pacu Jantung
Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan untuk merangsang jantung berkontraksi kembali. Alat pacu jantung mengirimkan pulsa-pulsa listrik melalui otot-otot jantung sehingga jantung dapat berfungsi kembali.
5. Caragem
Alat ini dirancang khusus untuk dipusatkan pada tulang belakang, karena tulang belakang merupakan pusat susunan saraf. Tulang belakang memproduksi darah sehingga alat ini dipercayai dpat meningkatkan fungsi saraf, memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh dan meningkatkan antibodi secara alamiah. Sinar inframerah jauh yang dapat menembus tubuh akan bergetar dan mengeluarkan panas sehingga dapat mengurangi keluhan akibat penyakit dalam tubuh, melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa sakit.
6. Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yabg aman untuk mendeteksi penyakit jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan bahan radioaktif yang tidak berbahaya. Kemudian, pasien berbaring dan dibagian jantung diperiksa dengan detektor sinar gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat foto polaroidnya.
7. Transfusi darah
Proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu organ ke sistem peredarab orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, shock, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
8. Teknologi Nano
Merupakan gen pengangkat sel kanker dalam hiposomal partikel nano dimasukkan langsung ke dalam sistem sirkulasi darah manusia. Ini berfungsi agar sel kanker serta tumor langsung dihancurkan.
9. Operasi Jantung Bypass
Operasi jantung jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner. Metode operasi jantung ini ialah dengan membuat saluran baru sebab saluran pada pembuluh darah arteri jantung telah menyempit atau terhambat.
Dengan begitu, diharapkan proses aliran darah bisa kembali lancar sehingga oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah dapat sampai ke otot jantung.
Dalam sebuah operasi jantung bypass, dokter bedah maksimal dapat memperbaiki empat pembuluh darah yang terhambat. Saluran baru biasanya diambil dari dada, kaki, atau bagian tertentu pasien.
Operasi jantung bypass dalam istilah medis dikenal dengan nama Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Dalam penyembuhan sakit jantung, operasi bypass termasuk yang paling sering dilakukan.
10. Operasi Penggantian/Perbaikan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi untuk mengatur aliran darah satu arah. Setiap katup terdiri dari sekumpulan penutup. Saat katup terbuka, aliran darah akan mengalir langsung dari bilik jantung menuju arteri.
Sebaliknya, saat katup menutup, aliran darah akan berhenti. Tujuan operasi perbaikan katup adalah untuk membuka katup yang tertutup yang mengakibatkan aliran darah menjadi terganggu.
11. Operasi Jantung Laser
Dalam dunia kedokteran, operasi jantung laser dikenal dengan nama transmyocardial laser revascularization (TLR). Operasi jantung laser biasanya dilakukan saat penanganan-penanganan sebelumnya telah gagal.
Pada operasi jantung jenis ini, dokter akan menggunakan teknologi laser untuk membuat saluran di otot jantung. Tujuannya agar saluran tersebut mampu membuat darah mengalir lebih lancar.
12. OperasiPembengkakan Jantung
Pembengkakan jantung adalah terjadinya pembengkakan yang tidak wajar pada otot jantung atau pada dinding arteri. Pembengkakan jantung biasa terjadi pada bagian jantung sebelah kiri.
Bila tak cepat ditangani, penyakit pembengkakan jantung ini bisa semakin memburuk dan bahkan pecah yang potensial menyebabkan perdarahan dalam tubuh.
Tidak hanya itu, serangan jantung pun sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, ahli bedah biasanya akan berusaha untuk mengatasi bagian jantung yang membengkak tersebut melalui operasi pembengkakan jantung.
13. Operasi Cangkok Jantung
Pencangkokan jantung atau yang juga disebut dengan transplantasi jantung biasanya diterapkan untuk pasien yang mengalami lemah jantung. Lemahnya jantung membuat jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Terganggunya aliran darah, jelas akan berbahaya bagi tubuh. Karena itu, dokter akan menyarankan melakukan operasi pencangkokan jantung. Operasi jantung ini bertujuan untuk mengganti jantung yang lemah dengan jantung sehat.
Tapi biasanya ini menjadi pilihan terakhir, saat penanganan lemah jantung lainnya telah gagal. Operasi transplantasi jantung ini biasanya juga tidak mudah sebab harus ada orang yang mau mendonorkan jantungnya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Macam macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain anemia, thalasemia, leukemia, polisetemia, hemofilia, trombositopenia , varises, hipertensi, hipotensi, gangguan jantung, gagal jantung, hipertrofi kardiomiopati, penyakit jantung koroner, embolisme koroner, lemah jantung, aterosklerosis, serangan jantung, tumor jantung, dan stroke.
Teknologi teknologi untuk pengobatan atau mengatasi penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain angioplasti, ekokardiograf, elektrokardiogram (ekg), alat pacu jantung, caragem, pemindaian dengan bahan radioaktif, transfusi darah, teknologi nano, operasi jantung bypass, operasi penggantian/perbaikan katup jantung, operasi jantung laser, operasi pembengkakan jantung , dan operasi cangkok jantung.
Saran
Sebaiknya siswa dapat mempelajari materi mengenai bab ini dengan seksama dan baik.
Sebaiknya para pembaca dapat memahami bab ini agar menambah wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Rancah. 2015. Beberapa Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah. diakses 28/08/2017;16.34 WIB pada https://www.rancahpost.co.id/20150533838/beberapa-gangguan-pada-sistem-peredaran-darah/
Zaif . 2014. Kelainan pada Sistem Peredaran Darah . diakses 28/08/ 2017 ; 16.45 WIB pada https://zaifbio.wordpress.com/2014/10/26/kelainan-pada-sistem-peredaran-darah/
........ Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya. diakses 28/08/ 2017 ; 18.45 WIB pada http://kakakpintar.com/gangguan-pada-sistem-peredaran-darah-manusia-dan-penyebabnya/
........2011. Kelainan Teknologi Pada Sistem Peredaran Darah Manusia . diakses 28/08/ 2017 ; 18.55 WIB pada http://gr33nleaf.blogspot.co.id/2011/12/teknologi-pada-sistem-peredaran-darah.html
Menyebabkan Gangguan Sirkulasi Manusia dan Pemanfaatan Teknologi dalam Mengatasi Gangguan Sistem Sirkulasi
Disusun Oleh
TRI UTAMI
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme.Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah. gangguan dan kelainan yang terjadipada pembuluh darah dapat disebabkan oleh banyak hal. Mengingat sistem peredaran merupakan dari berbagai sistem di dalam tubuh, mencakup sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem eksresi, sistem pertahanan, dan sistem endokrin. Jika terjadi gangguan pada sistem peredaran darah, maka sistem yang lain juga akan mengalami gangguan. Puncaknya ialah gangguan serius pada tubuh manusia itu sendiri. Kelainan yang terjadi pada sistem pembuluh darah mencakup kelaiann pada sel, organ atau kelainan metabolisme tubuh.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit. Di karya tulis ini dijelaskan teknologi-teknologi yang dapat menolong pasien di dalam kelainan sistem peredaran darah.
b. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah macam macam gangguan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia?
2. Bagaimanakah peranan teknologi teknologi dalam mengatasi ataupun pengobatan pada penyakit sistem peredaran darah manusia manusia?
c. Tujuan
Mengetahui macam macam gangguan/penyakit pada sistem gerak manusia.
Mengetahui peranan teknologi teknologi dalam mengatasi ataupun pengobatan pada penyakit sistem gerak manusia.
d. Manfaat
Secara Teoretis
Secara teoritis karya tulis ini berguna bagi para pembaca sebagai bahan acuan dan kajian ilmu pengetahuan mencakup macam penyakit pada sistem gerak manusia.
Secara Praktis
Secara praktis diharapkan berguna diharapkan mampu menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas.
BAB 2
PEMBAHASAN
Macam macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia
1. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3 juta/mm3 darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat.
Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit (siclema).
2. Thalasemia
Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksikan globin (protein pembentuk hemoglobin). Jika penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak. Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida beta (β) dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk. Thalasemia merupakan penyakit menurun, penderita thalasemia umumnya memiliki jumlah hemoglobin yang kurang bahkan hampir tidak ada sama sekali. Oleh karenanya, penderita thalasemia melakukan transfusi darah secara rutin. Gejala penyakitnya bervariasi, dapat berupa anemia, pembesaran limpa dan hati atau pembentukan tulang muka yang abnormal.Limpa berfungsi membersihkan sel darah yang rusak. Pembesaran limpa penderita thalasemia terjadi karena sel darah merah yang rusak sangat berlebihan sehingga kerja limpa sangat berat. Selain itu, tugas limpa juga lebih diperberat untuk memproduksi sel merah lebih banyak. Sedangkan tulang muka merupakan tulang pipih. Tulang pipih berfungsi memproduksi sel darah, akibat thalasemia tulang pipih akan berusaha memproduksi sel darah merah sebanyak-banyaknya hingga terjadi pembesaran tulang pipih. Pada muka hal ini dapat dilihat dengan jelas karena adanya penonjolan dahi, menjauhnya jarak antara kedua mata dan menonjolnya tulang pipi.
Thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan:
Thalasemia Mayor
Penderita penyakit ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa transfusi darah. Ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang, berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol, penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Gejala lain yang tampak adalah lemah, pucat, berat badan kurang, perut membuncit, dan pertumbuhan fisik tidak sesuai umur.
Thalasemia Intermedia
Thalasemia Intermedia gejalanya lebih ringan. Namun gejala seperti thalasemia mayor baru tampak pada masa dewasa.
Thalasemia Minor
Thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai dengan anemia ringan.
3. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan leukosit yang abnormal pada jaringan yang memproduksi sel darah putih. Penyebabnya antara lain terpapar sinar radioaktif, virus, zat kimia beracun dan kerentanan bawaan pada keluarga tertentu. Gejalanya dapat berupa anemia, berkurangnya trombosit sehingga penderita menjadi pucat, lesu, kulit mudah memar bila terbentur, pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam dan berkeringat di malam hari.
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaringan limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda.Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan) sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni kekurangan leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
4. Polisetemia
Polisetemia merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaringan jika terjadi pada jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
5. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh defisiensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
6. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu disebut trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan banyaknya jumlah trombosit disebut trombositosis.
7. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini, maka vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir atau karena sering berdiri, kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena varises karena terlindungi oleh otot tulang. Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai.
Bila varises terjadi di daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.
8. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole dan diastole di atas normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg. Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transpor garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena faktor keturunan.
Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras sehingga otot-ototnya menebal, beban terhadap arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Bila arteri yang menuju otak pecah dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung.
9. Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
10. Gangguan Jantung
Gangguan jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena adanya gangguan pada peredaran darah koroner (peredaran darah pada otot jantung), akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah rasa nyeri di daerah dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila diistirahatkan. Penyebab lainnya dalah pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol yang menghalangi aliran darah.
11. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantung sehingga terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki (oedema) dan pembengkakan pada paru-paru dan jantung akibat tertimbunnya darah pada organ-organ tubuh tersebut.
12. Hipertrofi Kardiomiopati
Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel. Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan.
13. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur.
14. Embolisme koroner
Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
15. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut Nodus Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas serambikanan jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah sehingga tidak mampu memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat diatasidengan cangkok alat.
16. Aterosklerosis
Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.
17. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental. Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912 sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke tangan kiri dan rahang. Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas. Gejala-gejala serangan jantung:
Kelelahan atau kepenatan
Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.[4]
Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Pusing dan pingsan
Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.
18. Tumor Jantung
Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak). Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:
Tumor Primer
Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.
Tumor Sekunder
Tumor sekunder berasal dari bagian tubuh lain (biasanya paru-paru, payudara, dan kulit) yang menyebar ke jantung.
Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma. Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur.75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).
Gejala miksoma antara lain Penurunan berat badan Demam Pilek Nyeri pada jari-jari tangan dan kaki karena cuaca dingin Jumlah trombosit darah rendah.\
19. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.
Jenis-jenis Stroke:
Stroke Sumbatan (Stroke Iskemik)
Stroke sumbatan terjadi saat pembuluh darah ke otak tersumbat. Stroke sumbatan terbagi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan sumbatan akibat emboli. Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklerosis). Emboli adalah gumpalan darah yang berasal dari organ lain (misalnya gumpalan darah dari jantung).
Stroke Perdarahan
Stroke perdarahan dibagi menjadi dua, yaitu:
Stroke Perdarahan Intraserebal
Stroke Perdarahan Intraserebal (pada jaringan otak) terbagi menjadi dua, yaitu perdarahan intraserebal primer yang disebabkan oleh hipertensi dan perdarahan intraserebal sekunder yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah, penyakit hati, dan leukimia.
Stroke Perdarahan Subarachnoid (di bawah jaringan pembungkus otak).
Faktor Risiko Stroke
1. Faktor Risiko Stroke yang Tidak Dapat Diubah
Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Orang dengan riwayat keluarga stroke mudah terkena penyakit stroke.
2. Faktor Risiko Stroke yang Dapat Diubah
Faktor risiko stroke yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes, obesitas
Teknologi untuk mengatasi atau mengobati penyakit pada sisitem peredaran darah manusia
1. Angioplasti
Angioplasti dapat dilakukan untuk mengobati:
- Nyeri dada yang terus-menerus (angina)
- Penyumbatan salah satu arteri koroner atau lebih
- Sisa penyumbatan di arteri koroner setelah serangan jantung
Angioplasti adalah prosedur medis, di mana balon digunakan untuk membuka pembuluh darah jantung (arteri koroner) yang menyempit atau tersumbat. Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak).
Zat lemak dan kolesterol dapat menumpuk di lapisan dalam arteri, membentuk endapan yang disebut plak. Begitu plak menumpuk, arteri akan menyempit atau tersumbat (aterosklerosis). Pasokan darah yang berharga ke jantung akan terancam.
Jika penyumbatan tidak parah, kateter balon mungkin dapat digunakan untuk membuka arteri jantung sebagai alternatif bedah jantung terbuka. Kateter merupakan tabung kecil, berongga, fleksibel yang mempunyai balon di dekat ujungnya.
2. Ekokardiograf
ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ketubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan kedada pasien menggunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik gelombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan.
Gambaran yang dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah, dan tumor di jantung.
Ekokardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada gangguan jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri.
- 3. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Elektrokardiogram tidak menilai kontraliktifitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas. Elektrokardiogram (EKG) istirahat adalah pencatatan aktivitas elektrik otot jantung, dan dapat mendeteksi otot jantung yang memerlukan oksigen. EKG istirahat berguna untuk menunjukkan perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh serangan jantung.
4. Alat Pacu Jantung
Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan untuk merangsang jantung berkontraksi kembali. Alat pacu jantung mengirimkan pulsa-pulsa listrik melalui otot-otot jantung sehingga jantung dapat berfungsi kembali.
5. Caragem
Alat ini dirancang khusus untuk dipusatkan pada tulang belakang, karena tulang belakang merupakan pusat susunan saraf. Tulang belakang memproduksi darah sehingga alat ini dipercayai dpat meningkatkan fungsi saraf, memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh dan meningkatkan antibodi secara alamiah. Sinar inframerah jauh yang dapat menembus tubuh akan bergetar dan mengeluarkan panas sehingga dapat mengurangi keluhan akibat penyakit dalam tubuh, melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa sakit.
6. Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yabg aman untuk mendeteksi penyakit jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan bahan radioaktif yang tidak berbahaya. Kemudian, pasien berbaring dan dibagian jantung diperiksa dengan detektor sinar gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat foto polaroidnya.
7. Transfusi darah
Proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu organ ke sistem peredarab orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, shock, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
8. Teknologi Nano
Merupakan gen pengangkat sel kanker dalam hiposomal partikel nano dimasukkan langsung ke dalam sistem sirkulasi darah manusia. Ini berfungsi agar sel kanker serta tumor langsung dihancurkan.
9. Operasi Jantung Bypass
Operasi jantung jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner. Metode operasi jantung ini ialah dengan membuat saluran baru sebab saluran pada pembuluh darah arteri jantung telah menyempit atau terhambat.
Dengan begitu, diharapkan proses aliran darah bisa kembali lancar sehingga oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah dapat sampai ke otot jantung.
Dalam sebuah operasi jantung bypass, dokter bedah maksimal dapat memperbaiki empat pembuluh darah yang terhambat. Saluran baru biasanya diambil dari dada, kaki, atau bagian tertentu pasien.
Operasi jantung bypass dalam istilah medis dikenal dengan nama Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Dalam penyembuhan sakit jantung, operasi bypass termasuk yang paling sering dilakukan.
10. Operasi Penggantian/Perbaikan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi untuk mengatur aliran darah satu arah. Setiap katup terdiri dari sekumpulan penutup. Saat katup terbuka, aliran darah akan mengalir langsung dari bilik jantung menuju arteri.
Sebaliknya, saat katup menutup, aliran darah akan berhenti. Tujuan operasi perbaikan katup adalah untuk membuka katup yang tertutup yang mengakibatkan aliran darah menjadi terganggu.
11. Operasi Jantung Laser
Dalam dunia kedokteran, operasi jantung laser dikenal dengan nama transmyocardial laser revascularization (TLR). Operasi jantung laser biasanya dilakukan saat penanganan-penanganan sebelumnya telah gagal.
Pada operasi jantung jenis ini, dokter akan menggunakan teknologi laser untuk membuat saluran di otot jantung. Tujuannya agar saluran tersebut mampu membuat darah mengalir lebih lancar.
12. OperasiPembengkakan Jantung
Pembengkakan jantung adalah terjadinya pembengkakan yang tidak wajar pada otot jantung atau pada dinding arteri. Pembengkakan jantung biasa terjadi pada bagian jantung sebelah kiri.
Bila tak cepat ditangani, penyakit pembengkakan jantung ini bisa semakin memburuk dan bahkan pecah yang potensial menyebabkan perdarahan dalam tubuh.
Tidak hanya itu, serangan jantung pun sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, ahli bedah biasanya akan berusaha untuk mengatasi bagian jantung yang membengkak tersebut melalui operasi pembengkakan jantung.
13. Operasi Cangkok Jantung
Pencangkokan jantung atau yang juga disebut dengan transplantasi jantung biasanya diterapkan untuk pasien yang mengalami lemah jantung. Lemahnya jantung membuat jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Terganggunya aliran darah, jelas akan berbahaya bagi tubuh. Karena itu, dokter akan menyarankan melakukan operasi pencangkokan jantung. Operasi jantung ini bertujuan untuk mengganti jantung yang lemah dengan jantung sehat.
Tapi biasanya ini menjadi pilihan terakhir, saat penanganan lemah jantung lainnya telah gagal. Operasi transplantasi jantung ini biasanya juga tidak mudah sebab harus ada orang yang mau mendonorkan jantungnya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Macam macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain anemia, thalasemia, leukemia, polisetemia, hemofilia, trombositopenia , varises, hipertensi, hipotensi, gangguan jantung, gagal jantung, hipertrofi kardiomiopati, penyakit jantung koroner, embolisme koroner, lemah jantung, aterosklerosis, serangan jantung, tumor jantung, dan stroke.
Teknologi teknologi untuk pengobatan atau mengatasi penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain angioplasti, ekokardiograf, elektrokardiogram (ekg), alat pacu jantung, caragem, pemindaian dengan bahan radioaktif, transfusi darah, teknologi nano, operasi jantung bypass, operasi penggantian/perbaikan katup jantung, operasi jantung laser, operasi pembengkakan jantung , dan operasi cangkok jantung.
Saran
Sebaiknya siswa dapat mempelajari materi mengenai bab ini dengan seksama dan baik.
Sebaiknya para pembaca dapat memahami bab ini agar menambah wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Rancah. 2015. Beberapa Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah. diakses 28/08/2017;16.34 WIB pada https://www.rancahpost.co.id/20150533838/beberapa-gangguan-pada-sistem-peredaran-darah/
Zaif . 2014. Kelainan pada Sistem Peredaran Darah . diakses 28/08/ 2017 ; 16.45 WIB pada https://zaifbio.wordpress.com/2014/10/26/kelainan-pada-sistem-peredaran-darah/
........ Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya. diakses 28/08/ 2017 ; 18.45 WIB pada http://kakakpintar.com/gangguan-pada-sistem-peredaran-darah-manusia-dan-penyebabnya/
........2011. Kelainan Teknologi Pada Sistem Peredaran Darah Manusia . diakses 28/08/ 2017 ; 18.55 WIB pada http://gr33nleaf.blogspot.co.id/2011/12/teknologi-pada-sistem-peredaran-darah.html
Komentar
Posting Komentar